Pernahkah kau memperhatikan seekor kupu-kupu? Ia tak terlahir dengan sayap. Awalnya, ia hanya ulat kecil yang merayap pelan, sering dianggap sepele, bahkan tak jarang dihindari.
Lalu, ia memasuki fase kepompong—sendirian dalam keheningan, terkurung dalam gelap yang tak bisa ia hindari. Tak ada yang tahu apa yang terjadi di dalam sana. Yang terlihat dari luar hanyalah sesuatu yang diam, seolah tanpa kehidupan.
Tapi ketika waktunya tiba, kepompong itu retak. Perlahan, sayap yang selama ini tersembunyi mulai terbentang. Ia bukan lagi makhluk kecil yang merayap, melainkan sesuatu yang kini bisa menari di udara, bebas melayang mengikuti arah angin.
Kita pun begitu. Kadang, hidup membawa kita ke dalam fase sepi, membuat kita bertanya-tanya apakah ada jalan keluar. Tapi mungkin, itu bukan akhir—melainkan awal dari sesuatu yang lebih indah. Kita hanya perlu percaya, bahwa setiap kepompong yang kita jalani akan berakhir dengan sayap yang lebih kuat.
twozero_
Komentar
Posting Komentar